Kulineran Pecel Belut Pedasss di Belut Khas Surabaya di Jakarta

Belut Khas Surabaya Rawamangun Jakarta Timur

Apa kabar, teman-teman?

Sebagai orang yang doyan makan belut, saya seneng banget begitu tau ada kulineran belut di Belut Khas Surabaya ini. So far buat saya susah juga untuk kulineran belut. Kalau bikin sendiri, belut nggak pernah dijual di warung sayur yang tante biasa ke sana.
Yang bikin saya tambah seneng itu... lokasinya cukup dekat juga dari rumah, yaitu di Jl. Layur Selatan, Rawamangun.

Dan ini terakhir yang melengkapi kadar seneng saya. Belut Khas Surabaya ini milik teman lama yang saya baru tau kalau kakak ini punya bisnis di bidang kuliner. Antara senang dan ngerasa bersalah sendiri, haha... karena saya senang kulineran lantas nulis di blog ini. Tapi kok kulineran milik teman sendiri malah saya nggak nulis.

“Datengnya jam tiga-an aja ya, Nit. Jangan jam makan siang, nanti rame banget,” pesan si kakak lewat WA.

Di kamis kemarin akhirnya saya nyampe juga. Tapi karena Kak Yulita, teman lama saya ini, lagi sibuk untuk persiapan buka cabang di Harapan Indah Bekasi, jadinya kemarin itu nggak ketemuan.

Belut Khas Surabaya ini ada di sebuah kedai makan yang terbuka, tapi jarak kedai dengan jalanan ya agak jauh juga. Jadi nggak perlu khawatir mamamnya bakalan bareng debu, hehe... Karena tempatnya terbuka, jadi ya nggak pakai AC, cuma ada kipas anginnya kok.  

Seperti nama brand-nya, Belut Khas Surabaya, pastinya menu utamanya itu ya belut. Untuk pilihan belut gorengnya, ada yang goreng basah dan kering. Saya pun pesan yang belut goreng kering aja. Lalu untuk sambalnya juga bisa milih, mau yang biasa atau yang super pedas. Saya pesan yang biasa aja dah, ketimbang ntarnya kelojotan, haha...

Ini dia pesanan saya: Pecel Belut Goreng Kering dengan nasi hangat dan lalapannya. Oh iya ini bukan paketan ya. Pecel Belut, nasi, dan minumnya dijualnya pisah-pisah.


Belut Khas Surabaya, Rawamangun Jakarta Timur
Belut Khas Surabaya, Rawamangun
Belutnya itu dipotong-potong cuma nggak dikeprek macam belut batokok. Di atasnya dihias bawang putih keprek goreng. Pas saya makan, bawang putihnya itu dibejekin ke sambelnya dan ternyata enak juga, haha... Belutnya ini digorengnya emang beneran garing banget jadi tulangnya pun bisa ditelan. Ogah rugi banget ye, tulangnya pun ngggak boleh sisa. Untuk rasa belut gorengnya ini, gurih dan bumbunya pas.

Sambalnya ini sambal terasi rawit setan, pakai terasi, dan rasanya ada sedikit tomatnya. Yang biasa ini aja kalau buat saya udah pedasss... Nggak kebayang kalau saya pesen yang super pedas, haha... Perpaduan pedas, terasi, dan rasa asamnya pas.

Sedangkan lalapannya ada kemangi, daun selada, dan irisan timun.

Oh ya untuk minumannya, seperti yang Kak Yulita pernah bilang, di Belut Khas Surabaya ini memang nggak fokus menjual minuman kemasan, kecuali plain water alias air putih aja. Jadi adanya minuman yang diolah langsung kayak teh, kopi, dan air jeruk. Saya lupa foto es jeruknya, haha... Eh saya tadinya galau antara mau pesan es jeruk nipis atau jeruk manis.

Bagi pecinta kuliner yang nggak suka pedas, juga ada menu Belut Goreng Saus Inggris. Ah kapan ada waktu main lagi, saya pingin nyobain yang ini.

Kuliner Belut Khas Surabaya di Jakarta
Belut Saus Inggris di Belut Khas Surabaya, foto Kak Yulita
Knagkung Pedas di Belut Khas Surabaya, Rawamangun
Lalu bagi yang nggak suka belut juga tetap bisa mampir. Menu ikan lainnya juga ada kok, kayak pecel lele dan pecel gurame.

Selesai makan, saya ngobrol-ngobrol dikit dengan Kak Lia, kakaknya Kak Yulita. Belut Khas Surabaya ini bukanya dari tahun 2012. Alamakkk... kok saya baru tau sekarang ya, haha... Tadinya sih lokasinya ada di Pegambiran, lalu sekarang pindah ke Jalan Layur.

“Awalnya mah bisnis ini cukup “pahit” karena belut itu kan nggak semua orang doyan. Bahkan ada yang bilang ini makanan aneh. Tapi sekarang justru malah belutnya yang paling diminta pelanggan.”

Yesss... mesti gigih untuk branding ya biar makin dikenal banyak orang. Apalagi sekarang sampai mau buka tempat baru di daerah Bekasi.


Belut Khas Surabaya ini buka setiap hari dari jam 11 sampe jam 9 malam. Kalau mau rada lengang ya emang enaknya setelah jam makan siang sih, kayak pas saya datang.

Karena mau ngajar, jadinya saya nggak bisa lama-lama. Saya pun ngeluarin duit untuk bayar.

“Kata si Teteh (Kak Yulita) dikasih diskon 20% ya,” kata Kak Lia.
“Harga full aja, nggak usah didiskon, Kak,” balas saya.

Bukannya belagu, tapi saya memang nggak pingin jadi teman yang ngurangin income teman. Ketika tau ada teman yang berbisnis, ya dibantu promosikan. Bukan malah ngemis hahah heheh minta diskonan, apalagi gratisan atas nama pertemanan. Ihhh... bisa aja kan cuma saya aja yang nganggep dia teman, sedangkan dia enggak, haha... Ngenes kan.

Okehhh.... sukses untuk Kak Yulita dan Kak Lia dengan bisnis kulinernya. Semoga cabang yang baru nantinya juga rame dikunjungi pelanggan. Saran dari saya, bikin menu belut goreng cabe ijo dong, haha... Cabe ijo kan juga sama enaknya.

Makasih juga ya teman-teman udah mampir. Moga bisa jadi rekomendasi kulineran teman-teman penyuka belut ya. 


Belut Khas Surabaya, cabang Rawamangun 
 Jl. Layur, RT.13/RW.6, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Info lainnya langsung ke FB Belut Khas Surabaya ya :)