Resep dan Tips Memasak Rendang Ayam Padang Menggunakan Ayam Negeri

Selain rendang daging sapi, rendang ayam khas Minang juga nggak kalah populer. Berikut ini resep rendang ayam khas Minang, serta tips memasak rendang ayam yang kering kehitaman tanpa hancur.

Rendang ayam padang
Rendang Ayam Padang Menggunakan Ayam Negeri
 

Apa kabar, teman-teman?


Setelah berbagi resep serta tips memasak rendang daging sapi khas Minang yang kering kehitaman, kali ini saya mau berbagi resep serta tips cara memasak rendang ayam ya.


Oh ya teman-teman, alangkah baiknya untuk membaca post saya yang sebelumnya dulu ya. Karena tips memasak rendang yang lebih detail-nya ada di sana, hehe...


Tentunya ada beberapa alasan bagi seseorang untuk memasak maupun menyantap rendang dari olahan ayam. Selain untuk variasi menu, untuk kondisi kesehatan semisal udah nggak boleh makan daging sapi lagi, maupun harga ayam yang tentu lebih murah ketimbang daging sapi.


Memasak rendang ayam, biasanya memang lebih digunakan ayam kampung, karena dagingnya lebih keras, jadinya kalau direndang nggak gampang hancur. Tapi karena harga ayam kampung yang lebih mahal, jadi kita gunakan ayam negeri aja. Tinggal cara memasaknya aja deh yang mesti diperhatikan, biar daging ayamnya nggak hancur.

 


Tips Memasak Rendang Ayam Menggunakan Ayam Negeri


 

Sebaiknya Pilih Ayam Broiler


Sebenernya sih nggak apa-apa kalau menggunakan jenis ayam yang untuk pecel ayam. Harganya tentu lebih murah, walau memang ukurannya lebih kecil ya. Sewaktu dagang rendang ayam dulu, saya lebih suka menggunakan ayam broiler. Daging ayam yang lebih besar, jadi bisa dipotong 8.


Jadi walau cuma pake 1 ekor aja, potongannya jadi lebih banyak kan, dan tentunya nggak kecil-kecil dong. Biasanya untuk harga normal, ayam broiler ini kisaran Rp. 40 ribuan ya.

 


Kulitnya Dikupas


Untuk kuliner Minang dari olahan ayam, memang nggak menggunakan kulit. Jadi setelah beli dari pasar, kulitnya dikupas dulu ya.

 


Perhatikan Waktu Memasaknya


Nah ini yang paling penting, yaitu waktu memasaknya. Jadi setelah santan dimasak, kurang lebih 1 jam dengan api pelan, masukkan semua potongan daging ayam. Perhatikan waktunya. Biasanya untuk bagian paha, ini dimasak kurang lebih 45 menit – 1 jam, lalu angkat.


Sedangkan untuk bagian dada, bisa dimasak kurang lebih 1 jam 15 menit – 1,5 jam, kemudian angkat. 


Bumbu rendangnya terus dimasak hingga kuahnya kering kehitaman. Biasanya potongan daging ayam itu saya letakkan di baskom yang agak lebar. Lalu bumbu rendang yang udah matang tinggl disiram ke potongan daging ayamnya. Bisa juga daging ayam dimasukkan ke dalam wajan, lalu diaduk pelan-pelan.


Diamkan beberapa lama, biar bumbu rendangnya meresap ke daging ayamnya. Kalau saya biasanya sampai wajan atau baskomnya udah nggak panas lagi. Ini bisa kurang lebih 2 jam. Kalau lebih lama lagi ya akan makin enak.

 


Masak Menggunakan Wajan yang Lebih Lebar


Ini gunanya biar potongan daging ayamnya yang numpuk-numpuk. Tapi kalau memang wajan yang teman-teman punya nggak begitu lebar ya nggak apa-apa. Yang penting ketika mengaduk jangan bar bar yak, hahah... Baiknya dibolak-balik satu-satu aja. Toh 1 ekor ayam cuma 8 – 10 potong kan.

 


Cara Memanaskan Rendang Ayam


Kalau rendang ayamnya nggak langsung habis, lalu pingin dipanaskan besoknya, baiknya pake wajan yang lumayan lebar ya. Biar ayamnya nggak numpuk. Panaskan dengan api pelan. Kalau kelihatan kering banget, bisa tambah air sedikit. Memanaskan dengan teflon akan lebih enak bolak-baliknya, jadi nggak diaduk banget yang bisa bikin daging ayamnya hancur.

 


Oke, ini kurang lebih tipsnya ya untuk memasak rendang ayam khas Minang menggunakan ayam negeri, yang nggak gampang hancur. Sekarang kita siapkan bahan-bahannya ya...


Sebenernya untuk bumbunya hampir sama sih dengan rendang daging sapi. Untuk rendang ayam ini, teman-teman bisa menggunakan 2 atau 3 butir kelapa. Kalau 3 butir kelapa tentu bumbunya nanti akan makin banyak.

 

Rendang ayam padang
Rendang Ayam Minang Menggunakan Ayam Negeri


Cara Membuat Rendang Ayam Khas Minang Menggunakan Ayam Negeri:


1 ekor ayam broiler, bisa potong 8

2 atau 3 butir kelapa – untuk 1,5 liter santan

2 sdt garam

½ sdt penyedap

200 gram cabe giling

 


1 batang sereh, geprek

10 lembar daun jeruk

1 lembar daun kunyit, sobek

1 buah asam kandis

 


Blender:


100 gram bawang merah

80 gram bawang putih

35 gram jahe

70 gram lengkuas

50 gram cabe rawit merah

 


Sangrai, Lalu Giling:


2 gram jinten (+_ ½ sdt)

3 gram ketumbar (+_ 1 sdm)

¼ butir pala

½ sdt lada

 


4 butir kapulaga

3 butir bunga lawang

6 butir cengkeh



Lalu ini ya Cara Memasak Rendang Ayam Khas Minang Menggunakan Ayam Negeri:


Kupas kulit ayam, cuci bersih, lalu tiriskan. Biasanya saya dari pasarnya udah minta dipotongin ya.


Aduk daging ayam dengan bumbu giling dan setengah cabe giling. Oh ya, garam dan penyedapnya juga aduk ke ayam ya.


Nyalakan kompor dengan api pelan, lalu masukkan santan, setengah sisa cabe giling, dan semua daun. Aduk sering-sering hingga santan mendidih, biar nggak gumpal.


Masak santan hingga kurang lebih 1 jam, dengan sesekali diaduk.


Masukkan daging ayam. Aduk sesekali aja.


Kalau udah kurang lebih 45 menit – 1 jam, angkat potongan ayam bagian paha.


Kalau udah kurang lebih 1 jam 15 menit – 1,5 jam, angkat potongan ayam bagian dada.


Lanjut masak bumbu rendangnya, sembari sesekali diaduk.


Kalau minyaknya udah mulai berlompatan, aduknya lebih sering ya. Hingga nanti menjadi kering kehitaman.


Kalau udah menjelang matang, masukkan asam kandis.


Letakkan ayam ke dalam baskom yang cukup lebar, siram bumbu rendang ke daging ayam. Atau bisa juga daging ayamnya dimasukkan ke wajan, aduk pelan-pelan aja.


Diamkan beberapa lama, setidaknya 2 jam atau lebih ya, biar bumbu rendangnya resap ke daging ayamnya.

 


Oke, ini kurang lebih resep beserta tips memasak rendang ayam menggunakan ayam negeri ya. Moga bisa jadi rekomendasi untuk menu hari raya, menu kumpul keluarga, maupun menu masakan harian teman-teman ya. Makasih banyak ya udah mampir...

No comments:

Post a Comment

Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P