Gala Premiere “Young and Fabulous” Movie


Apa kabar, teman-teman? Selamat hari raya Idul Adha, bagi kita yang merayakan. Stok daging udah dimasak apa aja nih?

Di hari lebaran kemarin, malamnya, saya dan teman ikut datang ke gala premiere-nya  “Young and Fabulous”, sebuah film drama komedi dari Singapur. Sebenernya sih teman yang dapat dua tiket gratisnya dari Blitz Grand Indonesia, trus saya diajak. Asyik deh punya teman yang baik, haha...

Gala premiere Young and Fabulous ini diadakan oleh Moxie Notion. Ini kalau saya nggak salah ya... Moxie Notion ini semacam PR-nya di Indonesia. Lalu yang bikin kami tambah semangat untuk datang itu karena ternyata director dan cast-nya juga ikut datang, untuk semacam peresmian Young and Fabulous ditayangkan di Indonesia.

Nobarnya ini sih dimulai jam 7 malam, tapi kami datang mulai jam 5 sore untuk konfirmasi dan pengambilan tiket. Wow tiketnya udah ada namanya si Puput, haha... dengan nomor seat-nya juga. Jadi nggak bisa milih seat tapi untungnya kami dapat di D deretan tengah.

Karena ini film yang mengambil ide cerita tentang costplay, jadi menjelang malam itu Blitz diramaikan juga oleh para costplayers. Wefie dengan para costplayers pun jadi kegiatan sembari nunggu pintu studionya dibuka.

Speech from Director and Casts


Acara pertama itu setelah pembukaan oleh MC, kami mendengarkan little speech dari director dan cast-nya. Aduh si Jordan anak kecil yang di tengah itu cute banget, apalagi pas bilang, “Selamat malam. Selamat hari raya haji.”

Selesai mendengarkan speech dan pemberian bunga oleh director-nya Moxie Notion, acara nobar pun dimulai, horeyyy...

Oh ya, untuk film-film yang masih tayang, saya nggak mau ngebahas jalan cerita, apalagi ending-nya ya. Dan kalau untuk sinopsis bisa dilihat aja di-web filmnya.

Sebuah drama komedi


Young and Fabulous ini mengangkat tema tentang keluarga, persahabatan, dan sedikit roman a la anak sekolahan yang dibalut dengan komedi. Walau sebagian besar tokohnya remaja, film ini cocok banget dijadikan film keluarga, karena ada pesan moral juga untuk para orang-tua.

Young and Fabulous mengangkat ide cerita tentang costplay. Well, selama ini banyak juga memang yang beranggapan, “Costplay itu ngapain sih? Kayak orang kurang kerjaan aja! Buang-buang duit aja!” Dan segala macem komentar lainnya yang pedesnya lebih-lebih dari rawit setan.

Young and Fabulous ini semacam menjelaskan kalau anggapan orang-orang itu nggak sepenuhnya benar. Melalui potongan-potongan scenes-nya dijawab kalau costplayers juga ada yang jadi juara kelas kayak si Royston. Bahkan bisa menjadi mister teacher kayak guru mereka yang diam-diam ternyata seorang mantan costplayer sewaktu di Jepang.

Ah itu kan cuma fiksi! Oke... tapi di akhir cerita juga ditampilkan tiga cosplayers di dunia nyata yang udah sukses jadi pilot, woman lawyer, dan insinyur.

Trus kalau untuk masalah buang-buang duit? Dijawab juga dengan scenes kalau mereka; Royston, Violet, dan Hao Ren memanfaatkan barang-barang bekas untuk dikreasikan menjadi properti costplay. Iya, mereka juga tetap menggunakan uang untuk kekurangan propertinya tapi dengan menabung lalu patungan, bukan bohongin orang-tua untuk minta uang jajan lebih.

Dari sisi persahabatannya, Young and Fabulous seperti mengingatkan, kalau dengan siapa kita berteman... terkadang bisa mengubah kehidupan kita. Royston yang pintar, sharing cara belajarnya ke Violet dan Hao Ren. Dan hasilnya, kedua temannya itu jadi bisa dapat nilai yang bagus.

Lalu dari sisi roman. Walau ini film luar, tapi bukan berarti di Young and Fabulous ini tiap menit bakalan ngelihat adegan nyosor-nyosor. Enggak! Romannya kalau saya bilang lebih ke pelengkap aja. Tentang si Royston si cowok pemalu yang demen sama Violet, cewek popular se-social media. Kagum deh dengan film remaja yang luar yang kayak gini.

Lalu untuk komedinya juga imbang dengan scene seriusnya. Jadi ada saatnya kita ngakak, apalagi yang pas tasnya Royston jatuh dan pak guru nemuin ada bra, hahah...

“That belongs to my Mom,” kata si Royston.
“Ok, don’t ever bring your mother’s bra to school,” balas pak guru. “And your father’s!”

Dan ada saatnya juga penonton ikut terbawa suasana bapernya, terutama di beberapa scene akhir, mulai dari yang Jordan jatuh dari ketinggian lalu koma.

Walau Young and Fabulous bertema tentang costplayer, tapi film ini tetap asyik untuk ditonton semua kalangan, nggak cuma untuk remaja penggemar costplay aja. Karena banyak juga pesan moral dari film ini.

Menggunakan dua bahasa

Young and Fabulous memang lebih banyak menggunakan bahasa Mandarin, dan berbahasa Inggris terutama pas di kelas. Jadi subtittle-nya menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia.

Tentang bahasa ini, ada scene yang bikin ngakak, ketika pak guru yang nggak bisa berbahasa Mandarin harus ngobrol dengan papa Hao Ren yang nggak bisa berbahasa Inggris. Lalu ada sedikit mereka ngobrol dengan bahasa melayu. Ini menjelaskan juga kalau di Singapur, ada beberapa bahasa yang digunakan. 

Fokus di alur cerita

Walau ber-setting Singapur, tapi bukan berarti di Young and Fabulous banyak scene mereka lagi kongkow di Sentosa Island, Merlion Park, atau Marina Bay. Film ini lebih fokus ke alur cerita. Setting-nya lebih banyak di sekolah, flat, dan Stadium tempat costplay show. Ada sih sedikit diperlihatkan, yang sepertinya itu di Clarke Quay menuju Boat Quay, sewaktu mereka bertiga jalan sepulang sekolah. Lalu suasana malam di Merlion Park diperlihatkan di ending cerita.

Nggak cuma keren di alur cerita aja, Young and Fabulous juga banyak menampilkan pesan moral yang nggak cuma untuk remaja aja, tapi juga untuk orang-tua, serta guru seperti saya. Ini dua yang saya suka.

Pentingnya komunikasi, menghargai, dan memaafkan


Di Young and Fabulous ini dikisahkan kalau mommy Royston dan Jordan merupakan pemilik butik yang bangkrut lalu ditinggal suami, namun terus berjuang menghidupi kedua anaknya. Ini yang bikin mommy jadi otoriter banget. Bagi mommy, Royston harus jadi dokter selepas SMA. Nggak suka anak-anaknya jadi costplayers dengan ngebuang semua properti costplay. Mommy juga suka ngebanding-banding Jordan dengan kakaknya, dan juga selalu bilang kalau Jordan itu bodoh.

Sampai akhirnya Mommy nggak sengaja pergokin alasan Royston yang bercita-cita untuk jadi desainer. Karier desainer Royston memang udah dimulai dengan ngejahitin kostum costplay untuk dirinya sendiri dan teman-temannya. Ini juga kenapa dia sampe masukkin bra ke dalam tasnya, haha... Untuk kostum costplay temannya.

Lalu ketika Jordan koma dan mommy mendapati di buku pelajaran Jordan tertulis, “I am dumb.” Sampe Jordan pun bilang, “In the real world, I’m dumb. But in costplay,  I can be a hero.”

Begitupun dengan mommy-daddy Violet, ortu super tajir yang nggak suka anaknya main dengan Royston dan Hao Ren, karena nggak selevel. Pak guru pun sampe menjelaskan justru berteman dengan mereka, Violet jadi lebih ceria dan tambah pintar.

Young and Fabulous memberi pesan moral bagi orang-tua untuk lebih menghargai pilihan hidup anak, selama langkah itu baik. Dan juga tentang pentingnya komunikasi dalam sebuah keluarga, serta saling memaafkan.

Pesan ini pun juga untuk anak-anak akan pentingnya membangun komunikasi dengan orang-tua. Bagaimana orang-tua bisa paham akan apa yang dilakukan, kalau nggak pernah dijelaskan. Selama ini Royston nggak pernah menjelaskan alasan mengharukan dia untuk menjadi seorang desainer di kemudian hari. 

Daddy Hao Ren pun awalnya juga nggak setuju anaknya jadi costplayer. Trus pas si Hao Ren bilang, “If we’ll be the winner, we can get $1,000.” Daddy-nya langsung melotot. Trus nanya, “Is it in Singapore dollar?” Abis itu bapaknya langsung ngedukung abis, haha... Nah asyik kan kalau dijelaskan baik-baik gini.

Worst score to 61


Ini satu lagi scene yang saya suka, tentang mister teacher yang meminta Hao Ren, murid yang selalu dapat nilai terendah, untuk berdiri ke depan dan bacain nilainya kenceng-kenceng.

Sambil buka kertas dan gemeteran, Hao Ren pun bilang, “Six... ty one!”

“Give applause!” balas pak guru ke seisi kelas.” “Student always get worst score, now get 61. Congrats, Hao Ren.”

Ya saya suka banget dengan scene yang ini. Sixty one memang masih nilai yang di bawah KKM, entah kalau untuk KKM di Singapur, hahah... Tapi dari nilai terendah jadi 61, itu kan suatu perjuangan. Kagum dengan cara pak guru “mengangkat harga diri” muridnya ini di depan teman-temannya.

Ada undian berhadiah ke Singapur


Oh ya, kemarin waktu premiere juga diumumkan kalau Young and Fabulous mengadakan undian upload foto tiket yang nantinya akan berhadiah ngayap ke Singapur 3 hari 2 malam, dan boleh ngajak satu orang. Upload foto tiket di twitter lalu mention @moxienotion dengan hastag #SGSeruBareng dan #IamYAF.

Young and Fabulous ini udah mulai tayang sejak selasa kemarin. Pokoknya seru banget  untuk dijadikan tontonan keluarga atau bareng teman.

Dari bintang 1 sampai 5, saya kasih bintang 5 untuk ide ceritanya yang unik dan pesan moralnya yang keren banget.

Makasih ya udah bacaaa....