Rendang merupakan salah satu kuliner khas Minang, dari olahan daging sapi yang dimasak dengan santan, cabe giling, serta beragam rempah. Tampilannya yang kehitaman, serta rasanya yang gurih pedas, menjadikan rendang sangat mendunia. Berikut ini resep rendang khas Minang, serta tips memasaknya.
Apa kabar, teman-teman?
Karena memiliki darah Minang, jadi walau sekian tahun almarhumah nenek udah merantau ke Jakarta, yang namanya memasak kuliner Minang itu nggak pernah terlupakan. Malahan, pertama kali saya bisa masak itu ya masakan Padang, yang sebagian orang mengganggap, “Kan susah, Nit!”
Tapi, dari beberapa masakan Padang yang saya bisa, nggak termasuk dengan rendang. Lupa mulu takarannya, haha... Karena proses memasaknya yang lama, makanya di rumah kami, rendang cuma ada saat special occasion aja, kayak lebaran atau ada acara keluarga.
Sampai pada akhirnya, saya memutuskan untuk jualan nasi rendang ayam, yang kemudian beralih ke rendang ayam frozen. Whattt? Nggak bisa masak rendang, tapi kok jualan rendang? Haha...
Tekniknya tentu saya bisa. Jadi perkara takaran resep, tinggal nanya aja sama ibu kan. Karena ibu pun belajarnya ya dari almarhumah nenek. Jadi rasa rendangnya ya sama aja dengan yang alhamrhumah nenek masak dulu.
Untuk memasak rendang, memang nggak cuma takaran resep aja yang mesti kita pelajari. Tapi juga tentang step serta menjaga besar api, biar rendangnya jadi kering berwarna kehitaman tapi nggak gosong, serta dagingnya nggak hancur.
Bukan berarti saya udah jago banget memasak rendang ya, haha... Tapi ini beberapa tips yang saya pelajari dari almarhumah nenek dan ibu, serta yang udah saya lakukan selama bakulan rendang.
Oh ya, tips memasak ini untuk memasak rendang daging sapi. Kalau untuk rendang ayam, ada sedikit yang berbeda tekniknya. Mari mampir ke sini untuk resep rendang ayam Padang ya...
Tips Memasak Rendang Daging Sapi khas Minang yang Kering Kehitaman
Pilih Daging Sapi yang Khusus untuk Rendang
Teruntuk kita-kita yang kurang paham dengan jenis-jenis daging sapi, ketika pergi ke kios daging, bilang aja mau beli daging yang untuk rendang. Ini nanti akan dikasih daging padat yang nggak ada lemak-lemaknya. Udah gitu, jenis dagingnya juga nggak gampang hancur, tapi tetap empuk.
Ada jenis daging sapi yang empuknya lama banget, padahal udah dimasak +_ 4 jam. Jadi bilang aja, daging untuk rendang. Ini biasanya harganya sedikit lebih mahal. Tapi hasilnya jadi bagus.
So far harga normalnya sih sekilo sekitar Rp. 120 ribu sewaktu saya masih di Jakarta. Di kampung pun kurang lebih sama ya.
Nggak Menggunakan Kunyit
Ada beberapa teman yang nanya, kenapa rendang bikinan gue kok hasil akhirnya kuning kecoklatan ya, Nit. Ternyata pas saya lihat bumbunya, mereka menggunakan kunyit juga. Jadi untuk rendang khas Minang yang kering kehitaman, ini nggak menggunakan kunyit ya.
Tapi sekali lagi, beda kampung bisa beda juga bahan-bahannya. Kayak Amak youtuber Dapur Uni Et pun saya lihat, rendangnya pake kunyit sedikit deh.
Masukkan Santannya Dulu
Santan dulu atau dagingnya dulu? Santannya duluan ya, plus bumbunya. Nanti setelah dimasak kurang lebih 1 jam, baru dimasukkan dagingnya. Untuk step lengkapnya nanti di bawah ya.
Bumbunya Nggak Ditumis
Untuk menghasilkan rendang khas Minang dengan rasa rempah yang lebih gurih dan segar, bumbu yang dimasukkan itu nggak perlu ditumis. Jadi kalau terlihat ada minyak, itu pure minyak yang dihasilkan dari santan.
Ketika baru mateng banget, biasanya memang masih agak-agak berminyak. Nanti kalau pas udah dipanasin lagi, minyaknya lama-lama resap juga. Rendangnya jadi makin kering kehitaman deh.
Gunakan Api Pelan
Biar daging rendangnya empuk, matang berbarengan dengan kuah yang mengering, ini menggunakan api pelan. Jadi jangan sampe bumbunya udah kering, eh dagingnya masih keras.
“Kalo misalnya gue presto dulu, gimana, Nit?”
Hemm... akan lebih enak kalau dimasaknya berbarengan dengan kuahnya, biar bumbunya itu benar-benar resap ke serat dagingnya. Oh ya, kalau memang rendangnya untuk diawetkan, baiknya dimasak dengan cara tradisional aja ya. Malahan kalau orang di kampung, memasak rendangnya menggunakan kayu bakar. Ini akan jauh lebih awet daripada menggunakan kompor.
Memang banyak teknik memasak rendang yang cepat, menggunakan alat ini dan itu. Kalau memang untuk sekali makan aja sih nggak apa-apa. Tapi untuk masakan yang diawetkan, misal macam saya yang sendirian trus masak rendang sekilo, kan nggak mungkin langsung saya habiskan, hahah... Ini masaknya dari awal pakai kompor aja.
Lalu untuk potongan juga menentukan. Biasanya dalam sekilo daging itu dipotong 20. Kalaupun lebih, bisa jadi 22 potong. Jangan kelewat halus juga, nantinya pas diaduk lama-lama kan jadi gampang hancur.
Kapan Rendang Harus Diaduk
Biar daging rendang atau bumbunya nggak gosong, tentu kita harus mengaduknya dengan benar.
Mengaduk rendang ini memang dimulai dari memasukkan santan hingga mendidih, ini harus lebih sering diaduk biar santan nggak gumpal.
Lalu setelah santan mendidih, aduk sesekali aja nggak apa-apa.
Setelah daging dimasukkan awal-awal, aduk sesekali juga nggak apa-apa.
Kalau minyaknya udah mulai berlompatan, aduknya makin sering ya.
Hingga menuju kering kehitaman, ini aduknya juga makin sering.
Jangan lupa apinya tetap konsisten pelan dari awal aja ya.
Biar Rendang Banyak Bumbunya
Kadang ada juga yang nanya, kenapa rendang bikinan gue nggak ada bumbunya, Nit? Ini biasanya karena kelapa yang digunakannya nggak imbang dengan dagingnya.
Untuk memasak rendang yang kering kehitaman, biasanya perbandingannya itu 1: 3. Jadi 1 kilo daging membutuhkan 3 butir kelapa. Lalu untuk santannya kurang lebih 1,5 liter. Biasanya saya beli santan aja di kios santan, nah ini akan dikasih santan kental dan santan cair. Hasilnya bisa hampir 2 liter. Kalau saya dimasukkin semuanya aja sih nggak apa-apa, selisihnya cuma sedikit biasanya.
Oh ya kalau beli kelapa, bilang juga untuk memasak rendang ya. Biar dikasih kelapa yang tua. Kalau kelapanya kurang tua, biasa santannya juga kurang bagus, jadi bumbunya bisa kurang banyak juga.
Hemm... apa lagi ya? Kalau nanti ada yang kurang, teman-teman boleh tanya di komen aja ya. Atau mungkin teman-teman yang biasa memasak rendang, boleh kita sharing juga ya. Yuk sekarang kita mulai catat bumbu-bumbu serta cara memasaknya.
Resep Rendang Daging Sapi Khas Minang yang Kering Kehitaman
Cara memasak rendang hitam khas Minang |
Oh ya, sebelumnya setiap daerah di Sumatera Barat terkadang menggunakan bumbu tambahan yang berbeda. Jadi kalau mungkin ada yang teman-teman lihat di resep lain, kok dia pake bumbu ini, atau nggak pake, mungkin karena beliau daerahnya beda dengan kami.
Yang saya masak ini merupakan Rendang Pasisia atau rendang yang biasa dimasak oleh orang-orang di daerah pesisir pantai. Karena kami memang dari Pariaman.
Oh ya, kalau misalnya teman-teman ada yang dari Pariaman juga, lalu lihat resepnya, "Kok ada yang beda ya, Nit?"
Iya, beginilah takaran dan step memasak yang nenek dan ibu saya ajarkan ya, hehe...
Kami nggak menggunakan kemiri ya, dan nggak menggunakan kelapa gongseng juga. Hasil kehitamannya pure hasil mengaduk aja.
Dari yang saya baca di youtube-nya Cook Like Kayka, beliau memasak Rendang Darek (rendangnya orang-orang di daerah daratan atau pegunungan), ternyata juga sama, nggak menggunakan kelapa gongseng juga.
Katanya kalau kelapa gongseng itu digunakan untuk rendang dari negeri Jiran. Sebuah cara yang praktis untuk mendapatkan bumbu rendang yang lebih banyak. Biasanya untuk orang jualan, suka pake kelapa gongseng ini.
Dengan menggunakan 3 buah kelapa yang bagus, ini nggak perlu pake kelapa gongseng, bumbu rendangnya udah banyak kok.
Untuk memasak Rendang Padang Pariaman yang kering kehitaman, ini dia bahan-bahan yang diperlukan:
1 kilo daging sapi – daging untuk rendang
3 butir kelapa – untuk 1,5 liter santan
2 sdt garam
½ sdt penyedap
200 gram cabe giling
1 batang sereh, geprek
10 lembar daun jeruk
1 lembar daun kunyit, sobek
+_ 3 sdm air asam jawa
Blender:
100 gram bawang merah
80 gram bawang putih
35 gram jahe
70 gram lengkuas
50 gram cabe rawit merah
Sangrai, Lalu Giling:
2 gram jinten (+_ ½ sdt)
3 gram ketumbar (+_ 1 sdm)
¼ butir pala
½ sdt lada
4 butir kapulaga
3 butir bunga lawang
6 butir cengkeh
Note:
Untuk membeli cabe giling memang susah-susah gampang. Saya karena buat jualan, jadi beli cabe merah utuh lalu minta digilingin. Ini belinya memang langsung sekilo. Nah kalau teman-teman cuma masak rumahan dan punya blender bagus, bisa menggiling pake blender aja. Ada teman yang giling cabe pake food processor dan hasilnya halus banget.
Karena cabe merah di Jakarta yang biasa saya beli itu kurang pedas, makanya dicampur dengan cabe rawit merah. Kalau di kampung, menggunakan pure cabe merah aja 250 gram, karena di sini cabe merahnya pun beda, emang lebih pedas.
Ibu saya biasa menggunakan air asam jawa untuk memasak rendang daging sapi. Kalau asam kandis untuk rendang ayam.
Lalu ini Cara Memasak Rendang Daging Sapi Khas Minang yang Kering Kehitaman:
Cuci bersih daging sapi, lalu tiriskan. Oh ya, saya terbiasa mencuci daging hingga bersih. Jadi nggak nerima debat, kok Nita daging sapinya dicuci sih, kan nggak boleh. Kita pilih yang biasa kita jalani aja ya, hehe...
Aduk daging sapi dengan bumbu giling dan setengah cabe giling. Oh ya, garam dan penyedapnya juga aduk ke daging ya.
Nyalakan kompor dengan api pelan, lalu masukkan santan, setengah sisa cabe giling, dan semua daun. Aduk sering-sering hingga santan mendidih, biar nggak gumpal.
Masak santan hingga kurang lebih 1 jam, dengan sesekali diaduk.
Masukkan daging sapi. Aduk sesekali hingga udah mulai berminyak.
Kalau minyaknya udah mulai berlompatan, aduknya lebih sering ya. Hingga nanti menjadi kering kehitaman.
Menjelang matang, masukkan +_ 3 sdm air asam jawa.
Proses memasak dengan api pelan ini bisa kurang lebih 4 s/d 5 jam lamanya. Kalau memang tangan pegel, haha... Setelah menjadi kalio (kuahnya mengental atau yang biasa disebut dengan rendang basah), ini bisa dimatikan dulu. Jangan matikan api sebelum jadi kalio ya, nanti ada ngaruh juga dengan kualitas bumbu rendangnya.
Biasanya orang memasak rendang memang diangsur keringnya, kecuali saya karena buat dagang, jadinya sekali masak itu langsung sampai kering. Dengan matang yang diangsur pula, rasanya pun bisa lebih enak. Terserah di waktu teman-teman aja yaaa...
Pada post selanjutnya, saya sharing tips menyimpan dan memanaskan rendang ya. Termasuk juga kalau teman-teman ada yang mau membuat frozen rendang.
Oke, ini kurang lebih tentang cara saya memasak rendang ya. Makasih banyak ya, teman-teman udah mampir. Moga bisa jadi rekomendasi teman-teman untuk menu hari raya, untuk stok bekal traveling, maupun stok masakan di rumah ya.
No comments:
Post a Comment
Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P