Roti Gambang, Kuliner Khas Betawi yang Terinspirasi dari Sarapan ala Kompeni

Kebiasaan orang-orang Belanda yang menyantap kue untuk sarapan, mendatangkan inspirasi terciptanya roti gambang. Bagaimana tampilan, serta rasa dari roti gambang? Lalu apa bedanya dengan roti ganjel rel yang populer di Semarang? Mari simak cerita lengkapnya...
 

Roti gambang
Sejarah roti gambang, salah satu kuliner Betawi 

Apa kabar, teman-teman?


Kuliner atau jajanan khas Betawi nggak melulu tentang kerak telor dan bir pletok. Roti gambang juga merupakan salah satu jajanan khas Betawi yang legendaris. Roti berwarna coklat dengan taburan wijen di atasnya ini, ternyata ada hubungannya juga dengan kebiasaan sarapannya para kompeni atau orang-orang Belanda dulu.

 


Mengenal Sejarah Roti Gambang


Roti gambang betawi
Mengenal roti gambang, salah satu jajanan Betawi

Tentunya kita sering dengar juga, kalau salah satu sarapannya bule-bule itu adalah nasi uduk roti. Begitupun dengan para kompeni di Batavia. Mereka terbiasa sarapan dengan Ontbijtkoek Cake. Et dah, Nit. Susah amat yak namanya, haha...


Ontbijtkoek {dibaca: onbikuk} Cake ini merupakan kue berbahan rempah. Makanya, cake ini juga dikenal sebagai kue sarapan Belanda atau kue rempah Belanda.


Cake rempah ini pun akhirnya mendatangkan inspirasi untuk membuat roti gambang. Roti yang dibuat dengan bahan-bahan yang lebih murah, serta gampang didapat. Tepung terigunya diganti dengan tepung gaplek. Lalu gula pasirnya juga diganti dengan gula merah, karena kala itu gula pasir sulit didapat. Begitupun dengan kayu manis yang digunakan untuk mengganti spekoek. Oh ya, baking powder juga digunakan untuk mengganti ragi.


Kurang lebih begini bahan-bahan untuk bikin roti gambang tempoe doeloe. Adonan roti dibentuk persegi, yang menyerupai alat musik khas Betawi, yaitu Gambang Kromong. Karena ini pula, makanya roti coklat bertabur wijen inipun dinamakan roti gambang.


Zaman kolonial dulu, roti gambang dipopulerkan oleh sebuah perusahaan roti di Batavia, milik orang Belanda. Lalu pada tahun 1921, perusahaan roti Tan Ek Tjoan juga memproduksi roti gambang di Bogor. Kemudian pada tahun 1955 buka juga di Jakarta. Menyusul kemudian, perusahaan roti Lauw juga ikut memproduksi roti gambang di tahun 1960.


Roti Gambang begitu ngetop-ngetopnya pada akhir tahun 1980an dan 1990an. Roti gambang yang dikenal sebagai jajanan khas Betawi, juga eksis di toko makanan yang ada di jaringan bioskop terbesar di Indonesia.


Begitupun dengan sebuah gerai kopi yang cukup terkenal, salah satu gerainya di Jakarta juga ikut menyajikan roti gambang.


Lain tempat, lain pula namanya. Ternyata nggak cuma di tanah Betawi aja, roti gambang ini eksis. Di Semarang, roti gambang dikenal dengan sebutan “roti ganjel rel”. Karena bentuknya yang persegi, jadi mirip dengan rel kereta api.


Ganjel rel, mungkin ibarat kalo rotinya ditarok di rel, bisa bikin roda kereta apinya berhenti kali ya, saking tebalnya ini roti, haha...


Nggak cuma eksis di negeri sendiri aja. Pada tahun 2019 lalu, roti gambang pun masuk dalam jajaran 50 roti terbaik versi CNN. Wow... makanya, roti gambang atau roti ganjel rel ini harus selalu dilestarikan ya, karena sayang banget kan kalau udah dikenal dunia, tapinya di negeri sendiri malah meredup.


Tapi untungnya, makin ke sini makin banyak pula perusahaan roti maupun UMKM yang terus memproduksi roti gambang. Dengan bahan-bahan yang disesuaikan dengan selera orang-orang zaman sekarang, tanpa mengubah filosofinya. Bahkan roti gambang pun diberi isian bermacam-macam, salah satunya keju kayak yang dijual Tan Ek Tjoan.

 


Roti Gambang, Bagaimana Tekstur dan Rasanya?


Roti gambang termasuk roti yang unik, karena teksturnya yang padat tapi empuk. Jadi nggak kelewat lembut kayak roti pada umumnya. Karena menggunakan gula merah atau gula aren (tergantung modifikasi resepnya ya. Kalau pakai gula aren organik, ini jadi lebih sehat dan tambah maknyuss kan), warnanya pun jadi kecoklatan. Nggak lupa di atasnya ditaburi wijen, biar makin semangat menyantapnya. 


Lalu untuk rasanya, karena menggunakan kayu manis juga, jadi roti gambang ini rasanya perpaduan dari gula merah dan kayu manis. Karena memang nggak suka makan kue yang berbahan spekoek, saya lebih suka yang berasa kayu manis gini.


Roti gambang juga rasanya nggak kelewat manis. Terkadang makanan yang kelewat manis itu, nggak bisa dimakan banyak-banyak. Jadi roti gambang ini asyik banget untuk menu sarapan dengan secangkir teh maupun kopi. Atau mungkin untuk cemilan sore.


Kalau orang Betawi biasa bilangnya ruti dan kupi. Atau ruti dan ngeteh. Teman-teman masuk tim yang mana? Haha...

 

Rekomendasi Roti Gambang Online di Bogor


Roti gambang
Rekomendasi jajan roti gambang online 

Komunitas food blogger Indonesian Food Blogger tempat saya bergabung juga, mengumumkan bahwa ada IDFB Blog Challenge tentang roti gambang. Wah kebetulan, kita juga akan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ya, bulan Agustus nanti. Jadi saya pingin bikin tulisan tentang kuliner-kuliner pada zaman kompeni dulu. Nah, pas banget kan kalau nulis tentang roti gambang.


Nah masalahnya... Saya udah tinggal di kampung nun jauh di Sumatera, hahah... Gimana bisa mau nyetop tukang roti keliling, “Ada roti gambang, nggak, Bang?”


Untunglah pas buka Shopee, ada sebuah bakery di Bogor yang juga menjual roti gambang.


“Kalau dikirim ke Padang, aman nggak, Kak Min?”


“Aman, Kak. Karena bisa tahan sampai 2 minggu kok.”

 


Wah, asyikkk... Jadilah saya order roti gambang di de Paris Bakery, di Bogor. Dari Bogor ke Padang, packing-nya sangat aman, pemirsahhh... Dibalut dengan plastik wrap, jadi rotinya sama sekali nggak hancur.


Roti gambang di de Paris Bakery ini satuannya Rp. 7.500. Memang lebih murah daripada roti gambang di Tan Ek Tjoan, tapinya yang di de Paris Bakery ini lebih kecil.


Pas saya cobain, walau pengiriman ke Padang itu kurang lebih 3 hari, ini roti masih tetap lembut. Roti gambang de Paris Bakery cuma punya yang rasa gula aren. Saya suka karena rasanya yang nggak begitu manis. Udah gitu, rasa bubuk kayumanisnya juga berasa banget.


Rotinya juga dibungkus plastik satu-satu, jadi tetap terlihat bersih ya, andai kita mau menyuguhkan untuk tamu atau narok di meja makan.


Kalau teman-teman mau intip-intip roti gambang di de Paris Bakery, bisa mampir ke link ini ya -) Roti Gambang de Paris Bakery



Oh ya, kalau roti Tan Ek Tjoan ini pas saya searching di Shopee kok nggak ada ya official store-nya. Yang jual roti gambang Tan Ek Tjoan ada, tapi kalau bukan dari perusahaannya langsung kan saya nggak tau, kapan mulai diproduksinya. Karena pengirimannya aja bisa 3 hari atau lebih kan.


Oke, ini dia cerita tentang roti gambang, salah satu jajanan kebanggaan rakyat Batavia, haha... Walau udah nggak jadi rakyat Batavia lagi (untuk sekarang ini), tapi kuliner Betawi memang selalu di hati. Moga bermanfaat juga untuk teman-teman ya. Makasih banyak ya udah mampir...


Pendukung materi:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/roti-gambang-kuliner-legendaris-dari-betawi/

https://www.senibudayabetawi.com/6591/roti-gambang.html

No comments:

Post a Comment

Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P