Permainan "Manundo Kilangan Tabu" di KBA Tabek, Berawal dari Alat Pencari Nafkah

Manundo kilangan tabu merupakan sebuah proses memeras air tebu secara tradisional. Sebuah permainan unik yang bernuansa sejarah dan budaya di KBA Tabek, Talang Babungo. Permainan yang berawal dari sebuah alat untuk mencari nafkah bagi generasi sebelumnya. Mari simak cerita lengkapnya.

Manundo Kilangan Tabu

Apa kabar, teman-teman?

Masih tentang cerita kepulangan saya dari Jelajah Kampung Berseri Astra Tabek, di Nagari Talang Babungo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat saat Minggu 3 Agustus 2025 lalu. Salah satu yang kami lihat di sana itu, ada permainan "Manundo Kilangan Tabu".

Menjelang sore, anak-anak berkumpul di sebuah arena permainan. Kelompok anak lelaki mengenakan kaos dan celana pendek santai. Sementara kelompok anak perempuan mengenakan kaos berlengan panjang, yang dipadukan dengan celana maupun rok panjang, juga lengkap dengan hijabnya.

Arena permainan tersebut berbentuk palang yang melintang. Tiga anak memegang palang di sisi kiri, kemudian palang di sisi kanan dipegang oleh 3 anak lainnya. Anak-anak yang lain pun ada yang berdiri dan berjongkok melingkari arena permainan.

Lalu ada 2 orang bapak-bapak yang duduk di tengahnya, sembari memgang batangan tebu khas Nagari Talang Babungo.

Anak lelaki begitu semangat bermain manundo kilangan tabu

Anak-anak mulai mendorong palang dengan berjalan memutar. Tepatnya bukan berjalan, tapi berlari, saking semangatnya mendorong palang.

Pada area tengah, batangan tebu pun dimasukkan. Semakin kencang palang yang diputar, makin banyak air tebu yang keluar. Ditambah lagi, tebu yang menunjukkan kualitasnya yang terbaik.

 

Mengenal Permainan “Manundo Kilangan Tabu”

Proses memeras air tebu secara tradisional di KBA Tabek

Manundo Kilangan Tabu – begitu nama permainan tersebut. Sebuah proses memeras air tebu yang dilakukan secara tradisional. Sebelum dijadikan sebuah arena permainan, dulu kilang tebu ini merupakan sebuah alat untuk mencari nafkah bagi orang tua, kakek nenek, maupun moyang mereka di Jorong Tabek.

Nagari Talang Babungo memang terkenal akan tebu dengan kualitas yang baik di Sumatera Barat ini. Makanya, salah satu cara untuk mencari nafkah bagi generasi sebelumnya, yaitu dengan memproduksi gula tebu atau gula merah.

Air tebu yang diperas menggunakan kilang tebu ini, bisa langsung diminum maupun dikumpukan, untuk dimasak sampe mengering dan berbentuk pasta gula merah. Abis itu, dimasukkan ke dalam cetakan sampe nantinya berbentuk mangkok atau hasil cetakan lainnya.

Barulah gula merah itu bisa dijual di pasaran. Nah semenjak Jorong Tabek berubah jadi KBA Tabek, perlahan proses produksi gula merah pun mulai menggunakan alat yang lebih modern.

Tapi, kilang tebu tradisional itu nggak langsung dilupakan begitu aja. Kilang tebu yang konon umurnya udah lebih dari 100 tahun ini, tetap dirawat untuk dijadikan sebuah permainan untuk anak cucu, serta juga bisa dimainkan oleh pengunjung saat liburan di Desa Wisata Budaya KBA Tabek, Talang Babungo.

Ini dia sedikit rekaman dari keseruan anak-anak di KBA Tabek, saat bermain manundo kilangan tabu:

Secara bergantian, anak-anak begitu semangat mendorong palang. Saya dan teman-teman pun juga ikut mencicipi “aia tabu” – begitu orang Minang menyebutnya untuk air tebu atau es tebu.

Ada para ibu yang menyuguhkan kami es tebu jeruk dan es tebu alami. Saya memilih es tebu alami aja, biar lebih bisa merasakan air tebu khas Talang Babungo. Tentunya manis dan segar sekali untuk diminum setelah kami berkeliling.

Cerita lengkap selama di sana, langsung mampir aja ya ke -) KBA Tabek, Talang Babungo

 

Oke, itu cerita saya sewaktu menonton Manundo Kilangan Tabu di KBA Tabek, Talang Babungo. Moga bisa menambah wawasan teman-teman semua. Makasih banyak ya udah mampir.