Mengenal Immunity Debt dan Penyebab Batuk Pilek Pada Anak

Salah satu dampak dari immunity debt adalah bisa menyebabkan batuk pilek, terutama pada anak-anak. Apa itu immunity debt, serta penyebab batuk pilek pada anak, berikut penanganan awal ketika anak-anak terkena batuk pilek.

 


Apa kabar, teman-teman?


Melihat anak-anak kurang sehat, rasanya cukup bikin hati orang tua mencelus ya. Begitu pun ketika anak-anak kena batuk pilek. Mulai lagi ingusan yang meler melulu, batuk yang terus-terusan, kemudian biasanya juga sesak yang bikin susah tidur. Makan juga jadi nggak bersemangat, ditambah lagi ada anak-anak yang kalau sakit akan nangis melulu. Kegiatan orang tua pun bisa jadi terhambat.

 


Berkenalan dengan Immunity Debt


Immunity debt - pernahkah teman-teman mendengarnya? Immunity debt ini istilahnya merupakan hutang kekebalan tubuh. Jadi sebuah kondisi di mana imunitas seseorang menjadi kurang kebal terhadap paparan bakteri dan virus biasa.


Salah satu dampak dari immunity debt adalah bisa terkena flu dan batuk pilek. Terutama pada anak-anak yang terbilang lebih rentan. Oh ya, batuk pilek seringkali dianggap sama dengan flu, karena gejala awalnya yang memang mirip. Yang membedakannya adalah jenis virusnya.

 


Penyebab Batuk Pilek Pada Anak


Batuk pilek merupakan inveksi virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas. Virus ini bisa menular melalui kontak dengan orang yang terkena infeksi. Tapi juga bisa secara nggak langsung, yaitu melalui sentuhan pada benda-benda yang terkontaminasi virus.


Bayi dan anak-anak merupakan yang lebih rentan terkena batuk pilek. Biasanya virus masuk ke dalam tubuh hingga badan terasa kurang enak, kisaran 2-3 hari. Kemudian parahnya itu selama 2-3 hari. Hingga proses pemulihannya selama 7-10 hari. Lama juga ya...


Virusnya bisa masuk melalui hidung, mulut, dan mata. Kemudian, terjadilah gejala penyebab batuk pilek. Ada apa aja...

 


Berikut ini beberapa gelaja dari batuk pilek yang biasa dialami seseorang:


Hidung tersumbat atau berair

Tenggorokan gatal atau nyeri telan

Bersin-bersin

Suara serak

Batuk ringan

Demam ringan

Sakit kepala

Sakit telinga

Hilang nafsu makan

Mata berair

Tubuh terasa sedikit lelah

Pegal di sendi dan otot

Daya penciuman dan pengecapan berkurang

Tekanan pada wajah dan telinga

 


Batuk pilek pada anak-anak, memang harus segera diperiksakan ke dokter. Terlebih kalau teman-teman memiliki anak-anak dengan kondisi seperti di bawah ini:


Demam terjadi pada bayi baru lahir, hingga berusia 12 minggu


Demam meningkat atau berlangsung selama lebih dari 2 hari


Gejala batuk pilek makin parah, atau udah berlangsung lebih dari 3 minggu


Anak merasakan nyeri di tenggorokan (radang amandel) atau telinga, sulit bernapas, rewel atau bawaannya mengantuk, serta hilang nafsu makan

 


Cara Menjaga Anak-Anak Biar Terhindar dari Batuk Pilek


Mengingat batuk pilek ini sangat mengganggu kenyamanan anak-anak, tentu orang tua sebisa mungkin menjaga kesehatan, serta kebersihan anak-anak. Berikut ini beberapa hal yang bisa orang tua perhatikan, untuk menghindari batuk pilek pada anak-anak:


Makan dengan gizi seimbang, yang kaya serat dan rendah lemak

Minum air putih yang cukup

Mengkonsumsi vitamin C

Istirahat yang cukup

Mengajak anak untuk mencuci tangan ketika mau dan selesai makan, serta setelah bermain


Ingatkan anak-anak untuk tidak terbiasa memasukkan jari ke mulut, begitupun dengan mainan

Ajak anak-anak untuk membersihkan mainan secara berkala

Bersihkan ruangan, terutama kamar tidur dan tempat bermain anak

Menggunakan pelembab ruangan (humidifier)

 


Mengenal Redoxon Kids – Vitamin C untuk Anak

Adakah teman-teman yang juga senang mengkonsumsi Redoxon? Vitamin C dalam bentuk kepingan tablet, yang bisa dilarutkan dalam segelas air. Proses larutnya ini dulu semasa remaja, bagi saya amazing banget, haha...


Ternyata sekarang Redoxon juga punya Redoxon Kids ya. Vitamin C untuk anak-anak dalam bentuk tablet. Bedanya, Redoxon Kids ini tinggal kunyah aja, tanpa perlu dilarutkan dengan air. Vitamin C rasa jeruk gini biasanya anak-anak senang ya.


Redoxon Kids bisa dikonsumsi 3x sehari dalam 1 tablet, atau sesuai dengan anjuran dokter ya. Redoxon Kids bisa dikonsumsi untuk anak-anak yang usianya udah di atas 6 tahun. Lalu Redoxon Kids ini dikonsumsi setelah makan ya.


Asyik ya, terlebih kalau pas anak-anak lagi diajak traveling, atau menginap di rumah kakek nenek, udah ada vitamin C yang praktis untuk menjaga imun tubuh dari batuk pilek. Nanti Kakak Giva juga perlu mengkonsumsi Redoxon Kids nih.

 


Oke, itu dia sharing saya tentang immunity debt, serta penyebab batuk pilek pada anak. Moga bermanfaat bagi teman-teman juga ya. Makasih banyak ya udah mampir.

No comments:

Post a Comment

Hai, temans... Makasih banyak ya udah mampir. Semua komen lewat jalur moderasi dulu ya :D Don't call me "mak" or "bund", coz I'm not emak-emak or bunda-bunda :P